Minggu, 23 Maret 2014

Makna lain dari sebuah kehilangan ini . . .

gue kaget saat tadi pagi gue cek blog, 1 tulisan gue yang judulnya *sebuah keinginan...* yang  baru gue post 23/03/2014 00:07 hilang tanpa jejak.

ini hanya sebuah cuplikannya... bahwa benar gue sempat post ini 

 
 
dan sedikit kutipan yang ada di dalam sini yaitu : artikel dari motivator ternama, AW [Andrie Wongso] 

"Hidup dengan memikul beban kebencian, kemarahan dan dendam, sungguh melelahkan. Apalagi bila orang yang kita benci itu tidak sengaja melakukan bahkan mungkin tidak pernah tahu bahwa dia telah menyakiti hati kita, sungguh ketidakbahagiaan yang sia-sia.

Memang benar.... bila setiap kesalahan orang kepada kita, kita tuliskan di atas pasir, bahkan di udara, segera berlalu bersama tiupan angin, sehingga kita tidak perlu kehilangan setiap kesempatan untuk berbahagia.

Sebaliknya.. tidak melupakan orang yang pernah menolong kita, seperti tulisan yang terukir di batu karang. Yang tidak akan pernah hilang untuk kita kenang selamanya.
"


ya di dalam blog sebuah keinginan ada tersisip kutipan ini.



tapi nih ya, saya masih belum percaya. klo tulisan gue yang ini raib. haha. ini aneh tapi nyata. tapi biarlah Tuhan bekerja dengan caraNYA. mungkin dengan hilangnya ini, sebuah keinginan yang telah gue ungkapkan di blog dan Tuhan ikut membaca serta Tuhan telah menjawabnya hmm... atau Tuhan ingin tulis di kolom komentar tapi tanpa sadar di delete saja sebagai ungkapan  bahwa sudah melepaskan gue dari rasa yang sesuatu sama orang tersebut.  Untuk menjadikan gue sekarang lebih dewasa dalam bersikap agar hal yang telah orang tersebut lakukan tidak menularkan virus menyakitkan itu pada gue dan gue ikut menyebarkan itu ke orang lain.

Hal yang gue lakukan, adalah bersyukur dan membawa ini dalam doa kasih seperti apa yang telah Tuhan ajarkan. Terima Kasih Tuhan atas apa yang telah ku alami ini. Semua yang terjadi dalam hidupku, adalah bagian dari rancangan indahMU.

Dan berikut iklan pendukung dalam tulisan ini [magic words]

(1) "apabila seseorang itu menyakitimu berdoalah kepada Tuhan, agar kamu tidak melakukan demikian 
       terhadap orang lain"

(2) "inspirasi aku telah belajar, bahwa ..." :

Aku telah belajar
bahwa aku tidak bisa membuat seseorang mencintaiku. Yang dapat dilakukan hanyalah menjadi seseorang yang bisa dicintai. Sisanya terserah mereka.

Aku telah belajar
bahwa tidak masalah betapa banyak aku peduli, beberapa orang memang tidak akan pernah peduli kembali.

Aku telah belajar
bahwa dibutuhkan bertahun-tahun untuk membangun kepercayaan, dan hanya beberapa detik untuk menghancurkannya.

Aku telah belajar
bahwa tidak peduli seberapa baiknya teman, kadangkala mereka akan menyakiti aku dan aku harus memaafkan mereka untuk itu.

Aku telah belajar
bahwa bukan apa yang aku miliki dalam hidup, tetapi siapa yang aku miliki dalam hidup aku.

Aku telah belajar
bahwa aku tidak perlu merusak permintaan maaf dengan alasan.

Aku telah belajar
bahwa aku tidak seharusnya membandingkan diriku dengan hal terbaik yang dapat dilakukan orang lain.

Aku telah belajar
bahwa aku dapat melakukan sesuatu dalam sekejap yang akan memberikanku sakit hati seumur hidup.

Aku telah belajar
bahwa membutuhkan waktu lama untuk menjadi seseorang yang aku inginkan.

Aku telah belajar
bahwa aku harus selalu meninggalkan orang yang dicintai dengan kata-kata penuh kasih. Mungkin itu yang terakhir kalinya aku melihat mereka.

Aku telah belajar
bahwa kita bertanggung jawab atas apa yang kita lakukan, tidak peduli bagaimana perasaan kita.

Aku telah belajar
bahwa kalau aku tidak mengendalikan sikapku maka sikapku yang akan mengendalikanku.

Aku telah belajar
bahwa seberapun hangatnya hubungan pada awalnya, gairah ini akan memudar dan sebaiknya ada hal lain yang mengambil tempatnya.

Aku telah belajar
bahwa pahlawan adalah orang yang melakukan apa yang harus dilakukan ketika perlu dilakukan, terlepas dari konsekuensinya.

Aku telah belajar
bahwa uang adalah cara yang buruk untuk mengukur kesuksesan.

Aku telah belajar
bahwa aku dan sahabatku bisa melakukan sesuatu ataupun tidak melakukan apa-apa dan tetap mendapatkan waktu yang terbaik.

Aku telah belajar
bahwa kadangkala orang-orang yang aku kira yang akan menendangku ketika aku jatuh akan menjadi orang-orang yang akan membantuku bangkit kembali.

Aku telah belajar
bahwa kadang-kadang ketika aku marah aku punya hak untuk marah, tapi itu tidak memberikan hak untuk menjadi kejam.

Aku telah belajar
bahwa persahabatan sejati terus tumbuh, walaupun dengan jarak sangat jauh. Hal sama berlaku untuk cinta sejati.

Aku telah belajar
bahwa hanya karena seseorang tidak mencintaiku dengan cara yang aku ingin bukan berarti mereka tidak mencintaiku dengan sepenuh hati.

Aku telah belajar
kedewasaan lebih berkaitan dengan jenis pengalaman yang telah aku dapat dan apa yang aku pelajari dari itu dan kurang berhubungan dengan berapa banyak ulang tahun yang telah aku rayakan.

Aku telah belajar
bahwa aku tidak seharusnya memberitahu anak bahwa mimpi mereka tidak mungkin atau aneh. Beberapa hal bahkan lebih memalukan, dan tragedi apa yang akan terjadi jika mereka percaya itu.

Aku telah belajar
bahwa keluarga aku tidak akan selalu ada untuk aku. Ini mungkin kedengaran lucu, tapi orang-orang yang tidak ada hubungan keluarga dengan aku bisa mengurus aku dan mencintai aku dan mengajarkan aku untuk mempercayai orang lagi. Keluarga tidaklah biologis semata.

Aku telah belajar
bahwa tidak selalu cukup untuk dimaafkan oleh orang lain. Kadang-kadang aku harus belajar untuk memaafkan diri sendiri.

Aku telah belajar
bahwa tidak peduli seberapa besar aku sakit hati, kecewa, dan bersedih dunia tidak akan berhenti untuk kesedihanku.

Aku telah belajar
bahwa latar belakang, situasi, dan lingkungan mungkin telah mempengaruhi siapa kita, tapi kita bertanggung jawab untuk menjadi siapa kita.

Aku telah belajar
bahwa orang kaya bukanlah orang yang memiliki paling banyak, tetapi adalah orang yang membutuhkan paling sedikit.

Aku telah belajar
bahwa hanya karena dua orang bertengkar, bukan berarti mereka tidak saling mencintai. Dan hanya karena mereka tidak bertengkar, itu bukan berarti mereka tidak.

Aku telah belajar
bahwa kita tidak perlu mengganti teman-teman jika kita memahami bahwa teman-teman berganti.

Aku telah belajar
bahwa aku tidak harus begitu bersemangat untuk mengetahui rahasia. Ini bisa mengubah hidup aku selamanya.

Aku telah belajar
bahwa dua orang dapat memandang hal yang sama dan melihat sesuatu yang sama sekali berbeda.

Aku telah belajar
bahwa tidak peduli bagaimana aku mencoba untuk melindungi anak-anakku, mereka akhirnya akan terluka dan aku akan terluka dalam proses itu.

Aku telah belajar
bahwa bahkan ketika aku berpikir bahwa aku tidak lagi mempunyai sesuatu untuk diberikan, ketika seorang teman sangat membutuhkanku, aku akan menemukan kekuatan untuk membantu.

Aku telah belajar
bahwa kredensial yang terpajang di dinding tidak membuat aku seorang manusia yang layak.

Aku telah belajar
bahwa orang-orang yang paling aku pedulikan dalam hidup, diambil dari aku terlalu cepat.

Aku telah belajar
bahwa sulit untuk menentukan dimana harus menarik garis antara menjadi baik dan tidak menyakiti perasaan orang, dan bertahan untuk apa yang aku percaya.

Aku telah belajar
bahwa orang akan melupakan apa yang aku katakan, dan orang-orang akan melupakan apa yang aku lakukan, tetapi orang-orang tidak akan pernah lupa bagaimana aku membuat mereka merasa.


Oleh Omer B. Washington
 
 
 
(3) "berterimakasilah kepada orang yang telah menyakitimu, karena sesungguhnya dia telah membuatmu 
       bertambah kuat dan dewasa." 
 
initinya, gue mengalami makna lain dari sebuah kehilangan yang sekarang ini bahwa Tuhan sayang sama gue dengan caraNYA, dengan tidak menuliskan kisah kelam (sakit hati terhadap seseorang)  dalam blog ini karena akan terus tepatri dan hanya mengotori blog baru gue ini sehingga biarlah nanti akan ada waktunya gue akan diberi kesempatan Tuhan untuk pergi ke pantai dan merealisasikan apa yang ingin gue lakukan yaitu : menuliskan namanya di atas pasir, dan menunggu nama itu sampai bersih dihapus oleh air/angin. dan akan gue pastikan itu benar-benar terhapus. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar