di sini gue tidak akan lagi menuliskan kisahnya tapi gue akan menuliskan kutipan yang bisa menjawab rasa ingin tahu kalian tentang apa sih emang isi dari postingan gue sebelumnya itu *sebuah keinginan*
ya! jadi keinginan gue itu pergi ke pantai dan menuliskan nama seseorang di atas pasir dan akan gue tungguin sampai nama itu benar-benar hilang dihapus air/angin pantai. ini seriusan!
dan secara tidak langsung keinginan gue ini didukung oleh Tuhan. Lah! gimana caranya ?
caranya adalah ketika gue membuka sebuah renungan dan di dalamnya ada tertulis :
"Kuncinya supaya kita dapat membuka pintu kurungan marah, kecewa dan luka adalah KASIH"
Jika kita mengasihi orang lain sama seperti kira mengasihi diri kita sendiri, maka kita telah mengikuti jalan Tuhan. [Matius 22:39 - "Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri"]
Lebih tegasnya lagi, Tuhan mengajarkan kepada kita "Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu; mintalah berkat bagi orang yang mengutuk kamu; berdoalah bagi orang yang mencaci kamu" - Lukas 10:27-28].
"Lah! kok gitu sih, Tuhan?" Tanyaku heran.
"Ya memang begitu anakKu. Aku punya alasan sendiri untuk ini. Pasti kamu ingin tahu apa itu." SambutNYA
"Tentu saja aku ingin tahu, apa itu Tuhan, katakanlah." Pintaku
Dalam Lukas 10:35 - "Tetapi kamu, kasihilah musuhmu dan berbuatlah baik kepada mereka dan pinjamkan dengan tidak mengharapkan balasan, maka upahmu akan besar dan kamu akan menjadi anak-anak Allah Yang Mahatinggi, sebab Ia baik terhadap orang-orang yang tidak tahu berterimakasih dan terhadap orang-orang jahat."
Begitulah alasan Tuhan.
Tuhan itu adil. Dia memberikan kasihNYA untuk kita dan juga untuk orang-orang jahat. Kita pun perlu mengikuti teladanNYA dengan membagikan kasih yang udah kita terima dari Tuhan kepada orang-orang yang nggak pernah kenal kasih Tuhan, supaya mereka pun kenal kasih Tuhan.
Kasih yang besar adalah ketika kita bisa memberikan kasih kepada orang-orang yang tidak bisa memberikan kasih.
Inilah yang membuat gue yakin akan apa yang telah gue putuskan untuk menjadi orang yang penuh Kasih dan Dewasa untuk menghadapi hal ini. seperti kata pepatah - tua itu pasti, dewasa itu pilihan dan usia seseorang tidak menjamin kedewasaan dirinya.
Gue percaya dengan kejadian ini, Tuhan menyertai setiap langkah gue dan gue masuk dalam rancangan indahNYA dan Tuhan memberkati akan niat baik yang hendak gue pilih. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar